"Tadi sudah dibuktikan oleh tim dari Mabes polri dan Polda Jateng. Terduga pelaku sudah mau diajak bercerita tentang peristiwa yang terjadi, mulai dari sebelum hingga waktu peristiwa itu terjadi," ujar Gloria.
Glorio menuturkan, pihaknya masih harus melakukan banyak tes, terutama tes dari psikologi, untuk mengetahui apakah seluruh pernyataan yang telah disampaikan oleh terduga pelaku adalah sebuah kebenaran.
"Kita harus mengetahui, apakah yang disampaikan terduga ini merupakan sebuah kebenaran atau tidak. Dan tentunya kita harus hati hati," tutur Gloria.
Hal yang sama disampaikan Kabag Psikologi Polda Jawa Tengah, AKBP Novian Susilo, jika kedatangannya ke RSUD dr Soesilo untuk melakukan observasi terhadap terduga pelaku dengan beberapa metode.
"Nantinya hasil dari kami tentunya saling melengkapi dari hasil yang telah dilakukan oleh tim dari RSUD dr Soesilo. Nantinya akan didiskusikan bersama," ujar Novian.
Terkait apakah sudah ada hasil sementara dari observasi yang dilakukan, Novian mmenyebut belum ada kesimpulan karena terduga pelaku masih dalam tahap observasi. Observasi yang sudah dilakukan pihak RSUD dr Soesilo Slawi sudah bagus dan tentu proses tersebut telah memberikan kondisi yang lebih baik dari kemarin bagi terduga.
"Soal berapa lama terduga pelaku akan dirawat, itu tergantung dari rekomendasi pihak RSUD dr Soesilo atau psikiatri di rumah sakit ini. Kita akan melakukan pemeriksaan lanjutan dan akan menjadwalkan kembali dengan pihak RSUD dr Soesilo," papar Novian.
Menurut Novian, soal sejumlah pertanyaan yang diajukan ke terduga pelaku, pertanyaan tidak tentang kenapa terduga melukai anaknya. Namun, lebih mengarah pada soal masa lalu terduga pelaku dan soal keinginan di masa depan.
"Jelasnya kita lebih ingin mengetahui masa lalunya, tentang pola asuh ketiga anak dan cerita tentang harapan masa depannya," pungkas Novian.
Editor : Miftahudin